Welcome My Blog ^^

hii...jangan lupa komennya ea.... ^.^b sankyu

my story

Selasa, 23 Maret 2010

semester1

TUGAS PENGANTAR ANTROPOLOGI

1. Mengapa mata kuliah pengantar Antropologi wajib diambil !
Jawab :
Karena mata kuliah pengantar antropologi berisi materi - materi dasar tentang kebudayaan yang sangat dianjurkan bagi mahasiswa ilmu sosial untuk mempelajarinya. Dalam mata kuliah ini diuraikan tentang konsep - konsep penting dalam ilmu antropologi. Tidak hanya konsep kebudayaan, yang menjadi fokus kajian ilmu antropologi dibahas secara rinci. Di samping itu, juga mempelajari konsep manusia dalam aneka warna masyarakat beserta proses biologis yang menyertainya sehingga terjadinya aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri - ciri tubuhnya (Antropologi Fisik). Dari beberapa ilmu bagian dari antropologi kita juga bisa memahami asal – usul atau soal terjadinya dan evolusi mahluk manusia dengan mempergunakan fosil – fosil manusia dari zaman dahulu (Paleo-Antropologi), mempelajari timbulnya bahasa dari beratus – ratus bahasa suku – bangsa yang tersebar diberbagai tempat dimuka bumi ini (Etnolinguistik), juga menjelaskan mengenai azas – azas manusia dengan meneliti seperangkat kebudayaan yang tersebar dalam masyarakat (Etnologi).
Dalam kehidupan sehari – hari pengantar ilmu antropologi bisa juga digunakan untuk meneliti berbagai masalah pembangunan masyarakat desa, misalnya saja dalam masalah petani terhadap teknologi baru. Atau dalam dunia pendidikan dijadikan sebagai pengamat perkembangan metode pendidikan saat itu. Kadang kalanya ahli antropologi juga meneliti mengenai masalah konsepsi dan sikap penduduk desa tentang kesehatan, pemakaian obat – obat tradisional, kepercayaan terhadap dukun, atau kebiasaan – kebiasaan dalam lingkungannya. Bahkan antropologi juga mempelajari masalah kejiwaan seseorang dilihat dari latar belakang sosial – budayanya.
Dengan manfaat diatas dapat dijelaskan mengapa mata kuliah pengantar antropologi sangat penting dan wajib kita ambil. Tujuan dari mata kuliah Pengantar Antropologi ini adalah memperluas wawasan mahasiswa tentang kajian-kajian ilmu sosial pada umumnya, dan fenomena kebudayaan yang ada di masyarakat pada khususnya. Bagi para praktisi, mempelajari ilmu antropologi akan membantu memahami fenomena kebudayaan yang ada dimasyarakat sehingga dapat menyusun kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat.

2. Apa perbedaan ilmu pengantar antropologi dengan sosiologi!
Jawab :
Secara sepintas antropologi dan sosiologi memang terlihat sama, seolah – seolah tidak ada perbedaan sama sekali. Tetapi jika kita amati lebih dalam, kedua ilmu itu justru sangat berbeda walau pada intinya sama yaitu tentang kehidupan manusia atau masyarakat. Coba kita tinjau lebih khusus, akan tampak beberapa perbedaan yang sangat menonjol dari keduanya, yaitu :
• Kedua ilmu itu masing – masing mempunyai asal – mula dan sejarah perkembangan yang berbeda
Ilmu antropologi mulai sebagai suatu himpunan bahan keterangan tentang masyarakat dan kebudayaan penduduk pribumi di daerah – daerah diluar Eropa untuk menjadi ilmu khusus karena kebutuhan orang Eropa dalam mempelajari tingkat – tingkat permulaan dalam sejarah perkembangan masyarakat dan kebudayaannya sendiri.
Sebaliknya, ilmu sosiologi mulai sebagai filsafat sosial dalam rangka krisis masyarakat di Eropa menyebabkan bahwa orang Eropa memerlukan suatu pengetahuan yang lebih mendalam mengenai azas – azas masyarakat dan kebudayaannya sendiri.

• Perbedaan pengkhususan kepada pokok dan bahan penelitian dari kedua ilmu tersebut.
Ilmu antropologi tertuju kepada obyek – obyek penelitian dalam masyarakat dan kebudayaan suku – suku bangsa yang hidup diluar lingkungan kebudayaan bangsa Eropa dan Amerika modern.
Sebaliknya, ilmu sosiologi tertuju kepada obyek – obyek penelitian dalam masyarakat dan kebudayaan suku – suku bangsa yang hidup dalam lingkungan kebudayaan bangsa Eropa dan Amerika itu sendiri.

• Perbedaan pada beberapa metode dan masalah khusus dari kedua ilmu tersebut.
Ilmu antropologi mempunyai pengalaman yang lebih lama dalam hal meneliti berbagai kebudayaan – kebudayaan suku – suku bangsa penduduk pribumi.
Sebaliknya, ilmu sosiologi selalu lebih memusatkan perhatian kepada unsur – unsur atau gejala khusus dalam masyarakat manusia, dengan menganalisa kelompok – kelompok sosial yang khusus, atau proses – proses yang terdapat dalam kehidupan suatu masyarakat.
Coba kita lihat sebagai contoh. Misalnya saja, ada dua orang ahli sosial yaitu ahli sosiologi dan ahli antropologi. Mereka harus meneliti masyarakat pada suatu daerah yang sama, maka kedua ahli tadi mengadakan pendekatan yang berbeda. Ahli antropologi akan meneliti semua unsure dalam kehidupan kota tersebut. Seperti misalnya, aktivitas kehidupan keagamaan, aktivitas kehidupan kekeluargaan, segala kepercayaan – kepercayaan, perbedaan ras dan suku dari daerah tersebut. Sebaliknya ahli sosiologi akan meneliti gejala – gejala atau proses – proses khusus dengan tidak perlu memandang dahulu akan struktur dari keseluruhannya. Seperti misalnya, perkumpulan gereja, hubungan pemerintah dengan penduduk, gerakan – gerakan buruh dalam kota, dll.

• Perbedaan pengalaman dalam hal meneliti masyarakat
Dunia antropologi mempunyai pengalaman yang lama dalam hal menghadapi aneka warna ( diversitas ) yang besar antara beribu – beribu kebudayaan dalam masyarakat kecil yang tersebar di seluruh muka bumi.
Sosiologi lebih berpengalaman dalam hal meneliti gejala masyarakat kekotaan yang komplek dan kurang memperhatikan sifat aneka warna dari hidup masyarakat.


• Perbedaan dalam pengertian dari kedua ilmu pengetahuan tersebut.
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari tentang sejarah manusia dan budayanya. Sedangkan, sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang pergaulan hidup manusia dan hubungan – hubungan dalam masyarakat.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa antropologi dan sosiologi adalah ilmu sosial yang sangat berbeda walau tidak dapat dipungkiri bahwa tujuan dari kedua ilmu tersebut adalah sama yang memiliki dua kompleks yang saling dapat mengisi dalam proyek – proyek penelitian masyarakat yang sama pula. Berparadigma Sosiologi atau berparadigma Antropologi pun, secara keduanya saling melengkapi dan sulit dipisahkan.

Daftar Pustaka
• Bogdan,Robert Dan Steven J.Taylor. 1993. Kualitatif Dasar – Dasar Penelitian. Surabaya: Usaha Nasional.
• Koentjaraningrat. 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar